Sumur di Kompas
Cerpenis Kita sedang tertidur ketika dua temannya, sebut saja Koto dan Mahwi, membangunkannya. Mereka manarik kaki Cerpenis Kita yang baru tertidur lagi tadi sehabis sholat Subuh, setelah semalaman begadang mengedit cerpen. Mereka menarik-narik Cerpenis Kita sambal berteriak. “Cuuuuppp…. Cerpen Sumur dimuat di Kompaaaaassss…”
Teriakan itu efektif membangunkan Cerpenis Kita. Tak ada misuh-misuh pagi itu karena dibangunkan. DIa duduk di atas kasurnya yang tipis, mengucek matanya, kaget atas berita yang didengar. Kita tahu, dadanya bergemuruh. Dengan suara berat dan penuh harap dia berkata dengan pelan dan ragu: “Kalian beli korannya?”